GPS (Global Positioning System) adalah
sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh
Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan
tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia
tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang secara simultan. Saat ini
GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang
aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun
waktu yang teliti. GPS dapat memberikan informasi posisi dengan ketelitian
bervariasi dari beberapa millimeter (orde nol) sampai dengan puluhan meter.
Kemampuan
GPS
Beberapa kemampuan GPS antara
lain dapat memberikan informasi tentang posisi, kecepatan, dan waktu secara
cepat, akurat, murah, dimana saja di bumi ini tanpa tergantung cuaca. Hal yang
perlu dicatat bahwa GPS adalah satu-satunya sistem navigasi ataupun sistem
penentuan posisi dalam beberapa abad ini yang memiliki kemampuan handal seperti
itu.
Ketelitian dari GPS dapat mencapai beberapa mm untuk ketelitian posisinya, beberapa cm/s untuk ketelitian kecepatannya dan beberapa nanodetik untuk ketelitian waktunya. Ketelitian posisi yang diperoleh akan tergantung pada beberapa faktor yaitu metode penentuan posisi, geometri satelit, tingkat ketelitian data, dan metode pengolahan datanya.
Ketelitian dari GPS dapat mencapai beberapa mm untuk ketelitian posisinya, beberapa cm/s untuk ketelitian kecepatannya dan beberapa nanodetik untuk ketelitian waktunya. Ketelitian posisi yang diperoleh akan tergantung pada beberapa faktor yaitu metode penentuan posisi, geometri satelit, tingkat ketelitian data, dan metode pengolahan datanya.
Produk
yang diberikan GPS
Secara umum produk dari GPS adalah
posisi, kecepatan, dan waktu. Selain itu ada beberapa produk lainnya seperti
percepatan, azimuth, parameter attitude, TEC (Total Electron Content), WVC
(Water Vapour Content), Polar motion parameters, serta beberapa produk yang
perlu dikombinasikan dengan informasi eksternal dari sistem lain, produknya
antara lain tinggi ortometrik, undulasi geoid, dan defleksi vertikal.
Segmen
Penyusun Sistem GPS
Secara umum ada tiga segmen dalam
sistem GPS yaitu segmen sistem kontrol, segmen satelit, dan segmen pengguna.
Satelit GPS dapat dianalogikan sebagai
stasiun radio angkasa, yang diperlengkapi dengan antena-antena untuk mengirim
dan menerima sinyal –sinyal gelombang. Sinyal-sinyal ini selanjutnya diterima
oleh receiver GPS di/dekat permukaan bumi, dan digunakan untuk menentukan
informasi posisi, kecepatan, maupun waktu. Selain itu satelit GPS juga
dilengkapi dengan peralatan untuk mengontrol attitude satelit. Satelit-satelit
GPS dapat dibagi atas beberapa generasi yaitu ; blok I, blok II, blok IIA, blok
IIR dan blok IIF. Hingga april 1999 ada 8 satelit blok II, 18 satelit blok II A
dan 1 satelit blok II R yang operasional.
Secara umum segmen sistem kontrol
berfungsi mengontrol dan memantau operasional satelit dan memastikan bahwa
satelit berfungsi sebagaimana mestinya
Segmen pengguna terdiri dari para
pengguna satelit GPS di manapun berada. Dalam hal ini alat penerima sinyal GPS
( GPS receiver ) diperlukan untuk menerima dan memproses sinyal -sinyal
dari satelit GPS untuk digunakan dalam penentuan posisi, kecepatan dan waktu.
Komponen utama dari suatu receiver GPS secara umum adalah antena dengan
pre-amplifier, bagian RF dengan pengidentifikasi sinyal dan pemroses sinyal,
pemroses mikro untuk pengontrolan receiver, data sampling dan pemroses data (
solusi navigasi ), osilator presisi , catu daya, unit perintah dan tampilan,
dan memori serta perekam data.
Prinsip
penentuan posisi dengan GPS
Prinsip penentuan posisi dengan GPS
yaitu menggunakan metode reseksi jarak, dimana pengukuran jarak dilakukan
secara simultan ke beberapa satelit yang telah diketahui koordinatnya. Pada
pengukuran GPS, setiap epoknya memiliki empat parameter yang harus ditentukan :
yaitu 3 parameter koordinat X,Y,Z atau L,B,h dan satu parameter kesalahan waktu
akibat ketidaksinkronan jam osilator di satelit dengan jam di receiver GPS.
Oleh karena diperlukan minimal pengukuran jarak ke empat satelit.
Tipe
alat (Receiver ) GPS
Ada 3 macam tipe alat GPS, dengan
masing-masing memberikan tingkat ketelitian (posisi) yang berbeda-beda.
Tipe alat GPS antara lain :
- Tipe Navigasi (Handheld, Handy GPS), ketelitian posisi yang diberikan mencapai 3 sampai 6 meter.
- Ttipe geodetik single frekuensi (tipe pemetaan), yang biasa digunakan dalam survey dan pemetaan yang membutuhkan ketelitian posisi sekitar sentimeter sampai dengan beberapa desimeter.
- Tipe Geodetik dual frekuensi yang dapat memberikan ketelitian posisi hingga mencapai milimeter. Tipe ini biasa digunakan untuk aplikasi precise positioning seperti pembangunan jaring titik kontrol, survey deformasi, dan geodinamika.
Sinyal
dan Bias pada GPS
GPS memancarkan dua sinyal yaitu
frekuensi L1 (1575.42 MHz) dan L2 (1227.60 MHz). Sinyal L1 dimodulasikan
dengan dua sinyal pseudo-random yaitu kode P (Protected) dan kode C/A
(coarse/aquisition). Sinyal L2 hanya membawa kode P. Setiap satelit
mentransmisikan kode yang unik sehingga penerima (receiver GPS) dapat
mengidentifikasi sinyal dari setiap satelit. Pada saat fitur ”Anti-Spoofing”
diaktifkan, maka kode P akan dienkripsi dan selanjutnya dikenal sebagai kode
P(Y) atau kode Y.
Ketika sinyal melalui lapisan atmosfer,
maka sinyal tersebut akan terganggu oleh konten dari atmosfer tersebut.
Besarnya gangguan di sebut bias. Bias sinyal yang ada utamanya terdiri
dari 2 macam yaitu bias ionosfer dan bias troposfer. Bias ini harus
diperhitungkan (dimodelkan atau diestimasi atau melakukan teknik differencing
untuk metode diferensial dengan jarak baseline yang tidak terlalu panjang)
untuk mendapatkan solusi akhir koordinat dengan ketelitian yang baik.
Apabila bias diabaikan maka dapat memberikan kesalahan posisi sampai dengan orde
meter.
Error
Source pada GPS
Pada sistem GPS terdapat beberapa
kesalahan komponen sistem yang akan mempengaruhi ketelitian hasil posisi yang
diperoleh. Kesalahan-kesalahan tersebut contohnya kesalahan orbit
satelit, kesalahan jam satelit, kesalahan jam receiver, kesalahan pusat fase
antena, dan multipath. Hal-hal lainnya juga ada yang mengiringi kesalahan
sistem seperti efek imaging, dan noise. Kesalahan ini dapat
dieliminir salah satunya dengan menggunakan teknik differencing data.
Metoda
penentuan posisi dengan GPS
Metoda penentuan posisi dengan GPS
pertama-tama terbagi dua, yaitu metoda absolut, dan metoda diferensial.
Masing-masing metoda kemudian dapat dilakukan dengan cara real time dan atau
post-processing. Apabila obyek yang ditentukan posisinya diam maka metodenya
disebut Statik. Sebaliknya apabila obyek yang ditentukan posisinya
bergerak, maka metodenya disebut kinematik. Selanjutnya lebih detail lagi
kita akan menemukan metoda-metoda seperti SPP, DGPS, RTK, Survei GPS, Rapid
statik, pseudo kinematik, dan stop and go, serta masih ada beberapa metode
lainnya.
Ketelitian
Posisi yang diperoleh dari Sistem GPS
Untuk aplikasi sipil, GPS memberikan
nilai ketelitian posisi dalam spektrum yang cukup luas, mulai dari meter sampai
dengan milimeter. Sebelum mei 2000 (SA on) ketelitian posisi GPS metode
absolut dengan data psedorange mencapai 30 – 100 meter. Kemudian setelah
SA off ketelitian membaik menjadi 3 – 6 meter. Sementara itu Teknik DGPS
memberikan ketelitian 1-2 meter, dan teknik RTK memberikan ketelitian 1-5
sentimeter. Untuk posisi dengan ketelitian milimeter diberikan oleh
teknik survai GPS dengan peralatan GPS tipe geodetik dual frekuensi dan
strategi pengolahan data tertentu.
Aplikasi-aplikasi
Teknologi GPS
GPS (Global Positioning System) adalah
sistem satelit navigasi yang paling populer dan paling banyak diaplikasikan di
dunia pada saat ini, baik di darat, laut, udara, maupun angkasa. Disamping
aplikasi-aplikasi militer, bidang-bidang aplikasi GPS yang cukup marak saat ini
antara lain meliputi survai pemetaan, geodinamika, geodesi, geologi, geofisik,
transportasi dan navigasi, pemantauan deformasi, pertanian, kehutanan, dan
bahkan juga bidang olahraga dan rekreasi. Di Indonesia sendiri penggunaan GPS
sudah dimulai sejak beberapa tahun yang lalu dan terus berkembang sampai saat
ini baik dalam volume maupun jenis aplikasinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar